Ini Bukti Kamidia Radisti Ikut Lestarikan Seni Tradisional
JAKARTA - Aktris Kamidia Radisti mengungkapkan alasan ketertarikannya tampil pada pementasan ludruk dalam perayaan HUT ke-50 Taman Ismail Marzuki (TIM). Dia menegaskan sangat ingin dan terpanggil untuk melestarikan seni budaya tradisional.
"Bisa dibilang panggilan leluhur karena orang tua saya besar di Malang kemudian yang membuat pentas ludruk ini juga Genaro Ngalam. Artinya saat mereka bikin acara, kenapa tidak kami ikut berpartisipasi, hitung-hitung bisa melestarikan ludruk," ujar Kamidia Radisti di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (11/11) malam.
Dia menerangkan, pertunjukkan ludruk zaman now tersebut dibuat dengan sentuhan kekinian. Ludruk ini menjadi menarik karena banyak cerita-cerita legenda yang ditampilkan.
"Kalau sekarang cerita legenda itu akhirnya mesti dikombinasikan dengan zaman yang baru dan terus berjalan. Mau tidak mau tantangannya yang lebih besar," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kamidia tampil sebagai bintang tamu dalam pentas ludruk Genaro Ngalam berjudul Balada Pisang Ambon. Aktris dan presenter berambut pendek itu memerankan karakter seorang anak lurah yang baru lulus SMA.
Dituliskan, Kamidia ingin hidup mandiri namun terus menuntut ilmu untuk menyiapkan karier di masa depan. Sayangnya, keinginan tersebut mendapatkan tentangan dari sang ibu yang masih menganut pandangan konservatif.
Menurut sang ibu, seorang gadis hanya perlu belajar memasak, dijodohkan dengan seorang pria, lalu berbakti kepada suami.
Dia berharap kesenian ludruk bisa berkembang dengan adanya penyesuaian pakem-pakem seni di era sekarang. Dengan begitu, ludruk akan semakin menarik dan dapat lebih menggaet kaum muda.
"Bisa terus berkembang karena ludruk itu ada pakem-pakemnya. Kadang kalau pakem-pakem ini kita kasih simulasi era zaman now, sepertinya seni ini akan menjadi menarik dan bisa untuk ditonton," ujarnya. (Ant)