Inovasi LIPI Menyelamatkan Sungai Citarum
Bandung - Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan teknologi toilet pengompos, yang sesuai untuk diterapkan di lingkungan yang sulit air bersih dan kekurangan sarana sanitasi.
“Toilet ini bisa menggantikan keberadaan WC umum sepanjang aliran anak sungai Citarum sehingga polusi kotoran manusia bisa dikurangi dan kualitas sanitasi masyarakat bisa meningkat. Komposnya bisa dipergunakan tanaman,” ungkap Sri Priatni Ketua LPTB LIPI.
Selain itu, salah satu peneliti LPTB LIPI, Neni Sintawardani menjelaskan LIPI telah berhasil menerapkan teknologi pengolahan limbah cair tahu secara anaerobic dengan teknik multi-tahap di sentra industri tahu di Giriharja, Sumedang.
“Limbah yang dihasilkan menjadi layak buang ke sungai dan biogas yang dihasilkannya telah digunakan oleh 88 rumah tangga di sekitarnya. Teknologi ini juga bisa diaplikasikan untuk penanganan kotoran hewan,” kata Neni.
Pada anak Sungai Citarum di daerah Kiaracondong, Kota Bandung, katanya, 57 persen pembuangan limbah kotoran manusia itu dibuang ke sungai. Dia juga telah menempatkan toilet pengompos di area tersebut.
"Sudah diterapkan di Kiaracondong kepada 10 kepala keluarga (KK) yang tidak punya toilet, mereka pakai dengan senang hati," kata Neni.
Dengan panjang mencapai 297 kilometer serta melintasi 12 kabupaten/kota dan 133 kecamatan, Sungai Citarum menjadi urat nadi kehidupan warga Jawa Barat. Namun pencemaran menjadi permasalahan akut di sungai terpanjang di wilayah Jawa Barat ini.
Saat ini pemerintah menargetkan lima tahun agar sungai Citarum bisa menjadi sumber air minum bagi 28 juta orang yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Citarum. (ANT).