Kabar Gembira, Menu Makanan Sehat Tak Melulu Mahal
BANDUNG - Menurut pakar gizi dan kesehatan Dokter Tan Shot Yen menyediakan menu sehat bagi keluarga tidak harus mahal. Bahkan, dia menyebut untuk membuat menu sehat dapat diambil dari berbagai bahan yang ada di sekitar lingkungan.
"Ciri pertama makanan yang sehat itu semakin dekat dengan bentuk aslinya di alam. Jadi kalau ada gulai ayam dan sosis ayam, maka gulai ayam jelas lebih sehat karena Tuhan tidak pernah menciptakan sosis ayam," kata Shot Yen, Senin (5/11).
Menurutnya, ada pandangan yang keliru selama ini yang menyatakan jangan makan telur, hasil laut (seafood) karena tinggi kolesterol, dan makan sayur karena berpotensi asam urat. "Padahal semua hasil bumi Indonesia mulai dari hasil laut hingga sayur atau bahkan pertanian merupakan yang terbaik kualitasnya. Namun, selama ini dikirim ke luar negeri dinikmati orang luar," ucapnya.
Dia memberi contoh, sayuran yang dapat dikonsumsi langsung dan mudah didapat seperti daun kemangi, terung bulat, tomat, mentimun, daun kedondong, kacang panjang, selada dan leunca. Menurutnya, dalam makanan yang sehat zat terkandung juga harus seimbang meliputi karbohidrat, protein dan lemak.
"Karbohidrat yang baik itu bukan rafinasi, masih kaya antioksidan, lambat dicerna kemudian gula dan kaya akan serat," ujarnya.
Selanjutnya makanan yang baik harus mengandung percikkan lemak sehat terutama yang berasal dari ikan laut dalam, kelapa kemiri, kacang-kacangan, hingga alpukat. Lalu penting pula unsur protein yang juga berasal dari telur, tempe, jamur, ayam, dan makanan laut lain.
Dia juga mengingatkan soal masakan yang enak dan aman bagi kesehatan. Shot Yen menganjurkan agar masakan diolah dengan cara dipepes, dijadikan sup, soto, pesmol, tim, ataupun arsik.
"Jadi bukan digoreng dan kalau dibakar tetapi dibungkus dengan daun sehingga yang terkena api langsung adalah daunnya," ungkapnya.
Menurutnya, ketika makanan digoreng maka lemak sehat berupa omega tiga yang terkandung di dalam ikan sebagai contoh, akan jadi hilang atau rusak dan berubah jadi lemak jahat. "Kalau dibakar langsung akan membentuk radikal bebas berupa advanced lipid oxidation end products yang memicu kerusakan sel," katanya. (Ant)