34 Orang Meninggal dan 22 Hilang Akibat Erupsi Semeru

34 Orang Meninggal dan 22 Hilang Akibat Erupsi Semeru Konferensi pers kondisi penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru (Foto: YouTube BNPB Indonesia)

Lumajang, Jurnal Jabar - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol Inf Irwan Subekti, melaporkan sebanyak 34 orang meninggal dan 22 orang hilang akibat erupsi Gunung Semeru hingga Selasa (7/12). 

"Sampai saat ini, korban jiwa tercatat di posko kami adalah 34 orang ini terdata, kemudian 22 orang hilang dan 22 orang luka berat," kata Irwan dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.

Irwan mengatakan, sebanyak 4.250 orang mengungsi di 19 titik pengungsian. Selanjutnya, sebanyak 5.205 unit rumah terdampak erupsi Gunung Semeru.

"4.250 orang mengungsi di mana ini tersebar di beberapa tempat di antaranya adalah sekolah, masjid, balai desa termasuk ada di rumah-rumah penduduk," jelasnya.  

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan, sebanyak 10 kecamatan dan 17 desa terdampak erupsi Semeru. Ia memastikan pencarian korban hilang akan terus dilakukan secara optimal hingga satu minggu mulai dari pagi hingga sore dengan memerhatikan situasi dan cuaca di Kabupaten Lumajang dan di sekitar Gunung Semeru.

"Mengingat setiap hari setiap sore turun hujan sangat berpengaruh terhadap proses pencarian," pungkasnya.

Sebelumnya, Gunung Semeru yang berada di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sekira pukul 15.20 WIB. Semeru mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.

Selain menimbulkan korban jiwa, erupsi juga mengakibatkan puluhan korban luka hingga sejumlah rumah warga rusak sedang hingga berat.