APBN Surplus Rp28.9 Triliun pada Januari 2022
Jakarta, Jurnal Jabar - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercatat surplus sebesar Rp28,9 triliun atau setara setara 0,16% terhadap produk domestik bruto (PDB) per Januari 2022. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menganggap capaian ini luar biasa karena realisasi pendapatan negara yang meningkat.
“Ini adalah pembalikan yang luar biasa karena pada Januari 2021, defisit cukup tinggi sebesar Rp45,5 triliun atau ada kenaikan defisit hingga 30% year-on-year (yoy). Karena ini surplus, berarti ada perbaikan hingga 163,5% yoy," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers, Selasa (22/2).
Sri Mulyani menjelaskan, capaian ini didorong pendapatan negara Rp156 triliun atau meningkat 54,9% yoy dari total pendapatan negara pada Januari 2021 sebesar Rp100,7 triliun. Angka itu lebih besar dibandingkan belanja negara Rp127,2 triliun atau turun 13% yoy daripada realisasi Januari 2022 sebesar Rp146,2 triliun.
Menurut Sri Mulyani, keseimbangan primer mengalami surplus Rp49,4 triliun atau perbaikan hingga 337,8% yoy dari defisit Rp20,8 triliun pada Januari 2021.
"Realisasi pembiayaan dalam bentuk penerbitan Surat Utang Negara (SUN) [pun] mengalami penurunan drastis hingga 101,8% yoy," lanjutnya.
Sri Mulyani menambahkan, pendapatan negara pada Januari 2022 mencapai Rp156 triliun atau naik 54% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp100,7 triliun.
"Selanjutnya, dari sisi penerimaan perpajakan, [masuk] sebesar Rp134 triliun atau naik 65% secara tahunan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp22 triliun atau naik 11% secara tahunan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan belanja negara mencapai Rp127 triliun atau turun 13% secara tahunan per Januari 2022.
"Angka itu setara dengan 6% dari target belanja yang sebesar Rp2.714 triliun," pungkas Sri Mulyani.