Asap Karhutla Pembunuh Tak Langsung
JAKARTA- Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan pembunuh yang tidak bisa diketahui secara langsung. Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
"Membiarkan asap adalah membiarkan kerusakan generasi yang akan datang," kata Doni dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (15/09).
Untuk itu, Doni menekankan agar seluruh unsur, baik masyarakat hingga pemerintah agar bersinergi melakukan penanggulangan melalui upaya pencegahan.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu juga mengingatkan, jika asap karhutla tidak mampu diatasi, maka manusia menjadi pembunuh potensial.
Sebagian besar, sambung Doni, disebabkan oleh ulah manusia.
Dari beberapa kali kunjungan di Riau, Doni mendapatkan laporan bahwa 80 persen karhutla itu berubah menjadi perkebunan, seperti yang terjadi di Kabupaten Pelalawan.
"Kita ketahui bahwa 80 persen karhutla di Pelalawan berubah menjadi kebun. Saya catat, saya ingat itu, ungkapan Pak Bupati Pelalawan," jelasnya.
Dalam hal itu, Doni juga meminta agar pemerintah daerah tidak hanya bermain kata-kata saja atau slogan, namun juga harus ada tindakan yang nyata.
"Saya tidak ingin hanya slogan-slogan. Dulu saya senang dengan pernyataan 'Riau Tanpa Asap'. Tapi apa, hari ini Riau penuh asap," katanya.