Buntut Pembakaran Kapal, KKP Tunda Patroli Bersama Australia
Nasional, Jurnal Jabar – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunda patroli bersama Pasukan Perbatasan Australia atau Australian Border Force (ABF). Langkah ini diambil setelah 3 kapal Indonesia dibakar dan mengusir 13 kapal lainnya.
"Ini respon atas perkembangan yang terjadi, patroli bersama Jawline-Arafura akan kami tunda," ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Adin Nurawaluddin, dalam keterangan resminya.
Adin mengatakan patroli bersama ABF ini digelar di perbatasan Indonesia-Australia. Dalam patroli ini, kedua belah pihak menggerakkan aset kapal pengawas dan pesawat pemantau sebagai penanganan kerawanan di perbatasan kedua negara.
"Harusnya minggu ini dilaksanakan, namun dengan perkembangan yang ada saat ini, kami menunggu penjelasan resmi dari pihak ABF," terangnya.
Adin juga menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan perwakilan ABF untuk memperoleh infomasi terkait insiden pembakaran kapal tersebut.Sebelumnya, pada Juni 2021, kapal nelayan Indonesia dihancurkan pihak berwenang Australias setelah aktivitasnya tertangkap pihak otoritas di perairan dekat Darwin.
Dalam penangkapan ini, ABF menyita dan membuang kapal ke laut. Sementara awak kapal dikawal untuk keluar dari zona ekonomi ekslusi Australia.