DPRD Jatim Minta Polisi Ungkap Motif Pelaku Penendang Sajen di Semeru
Kota Surabaya, Jurnal Jabar – Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) Dapil Lumajang, Hari Putri Lestari meminta kepolisian mengungkap motif pelaku penendang sajen di Semeru. Menurut wanita yang akrab disapa Tari, pelaku harus memberikan klarifikasi dan permintaan maaf agar tidak terjadi gesekan di tengah masyarakat.
“Diperiksa dulu motinya apa, nanti pelaku harus klarifikasi dan melakukan permohonan maaf serta mengakui kesalahan, supaya tidak ada gesekan di masyarakat,” kata Tari, dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id pada Jumat (14/11).
Tari mengaku mempercayakan semua proses hukum kepada pihak yang berwenang. Ia menilai jika kasus tersebut sampai masuk persidangan, hakim yang akan menilai karena berkaitan dengan ujaran kebencian.
“Yang paling penting minta maaf dulu, Kita ini hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beraneka ragam agama, kepercayaan, budaya, kita berideologi Pancasila dan yang berlaku hukum positif Indonesia, jika ingin aman dan sejahtera maka kita harus saling menghormati sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa," jelas Tari.
Menurut Tari, sesajen bukan berarti meminta perlindungan keselamatan kepada gununga atau benda lainnya. Sesajen adalah sebuah simbol memohon bantuan pada Sang Maha Pencipta (Tuhan).
"Atau ada juga upacada adat atau budaya yang tujuannya bersyukur pada Tuhan Yang Maha Pencipta. Ini terbukti di beberapa daerah melakukan upacara adat atau udaya," jelasnya.
Sebagai informasi, sebuah video viral di media sosial menampilkan satu orang pria bersama satu orang lain yang bertugas sebagai perekam, menendang sajen di area erupsi Gunung Semeru. Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @setiawan3833 di Twitter pada Sabtu (8/1).
“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” ujar lelaki dalam video tersebut sambil menendang sesajen.
Pemilik akun menjelaskan, sajen tersebut merupakan bagian dari tradisi ruwatan warga Sumbersari, Lumajang. Tradisi tersebut adalah sebagai simbol warga memohon agar diberi keselamatan dari erupsi Gunung Semeru.