Ekspor Kakao Indonesia Penuhi 9,17% Kebutuhan Dunia
Jakarta, Jurnal Jabar – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia menjadi pemasok kakao dunia. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, saat ini ekspor kakao Indonesia dalam bentuk bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman dari cokelat berkontribusi pada pemenuhan 9,17% kebutuhan dunia.
“Ekspor produk intermediate tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai pemasok rantai global dengan kontribusi sekitar 9,17% dari kebutuhan dunia,” kata Agro, dikutip dari kemenperin.go.id, Kamis (24/8).
Agro menjelaskan, potensi Indonesia saat ini merupakan negara pengolah kakao ketiga terbesar di dunia yang memproduksi bebagai produk kakao olahan seperti cocoa pasta/liquor, cocoa cake, cocoa butter dan cocoa powder.
Menurut Agro, sebagian produk tersebut diolah lebih lanjut di dalam negeri (sekitar 20%), dan selebihnya diekspor ke lebih dari 96 negara di lima benua. Ia menambahkan, peningkatan nilai ekspor kakao olahan didukung oleh sejumlah investasi perusahaan multinasional.
“Hal ini merupakan dampak dari kebijakan bea keluar terhadap ekspor biji kakao melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 Tahun 2010,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agro menyampaikan lima tahun lalu komposisi ekspor kakao olahan antara (intermediate product) sebesar 85%, dan 15% diproses lebih lanjut di dalam negeri menjadi produk akhir (finished good) berupa makanan dan minuman berbasis cokelat.
“Saat ini, komposisi produksi olahan cokelat di dalam negeri telah meningkat menjadi 20%. Artinya produk kakao olahan di dalam negeri mengalami penguatan atau terjadi hilirisasi lebih lanjut,” tandasnya.