Genjot Produktivitas, Kementan Luncurkan Taksi Alsintan Bun Sawit di Sumsel
Ogan Komering Ilir, Jurnal Jabar – Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program Taksi Alat Mesin Pertanian Perkebunan (Alsintan Bun) Sawit di Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai komitmen meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan sektor pertanian harus diperkuat untuk menopang perekonomian nasional.
“Taksi Alsintan Bun Sawit itu merupakan program untuk akselerasi peningkatan produksi kelapa sawit yang mendukung program PSR (peremajaan sawit rakyat) yang tengah digenjot pemerintah. Dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi kelapa sawit,” kata Syahrul, dikutip dari portal media Kemenkominfo infopublik.id, Senin (17/7).
Syahrul menjelaskan, komoditas kelapa sawit hingga saat ini tetap eksis dan menjadi penopang komoditas ekspor pertanian, sehingga upaya peningkatan produksi dan produktivitasnya harus terus dilakukan.
“Oleh karena itu, hari ini kita luncurkan program Taksi Alsintan Bun Sawit di Sumatra Selatan ini,” tuturnya.
Menurut Syahrul, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), minyak kelapa sawit adalah komoditas terbesar dalam kontribusi ekspor subsektor perkebunan yaitu 70,50% dan terbesar untuk keseluruhan nilai ekspor sektor pertanian yaitu 62,18%.
“Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia tentunya dalam penanganan sawit dari hulu hingga hilir sangat membutuhkan mekanisasi modern. Apalagi setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180.000 hektare yang tersebar di 21 provinsi sentra peremajaan pawit rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syahrul optimistis program Taksi Alsintan Bun juga bisa menekan biaya usaha kepala sawit, sehingga petani bisa semakin sejahtera.
“Program itu diharapkan dapat menekan biaya usaha kelapa sawit seminimal mungkin,” tandasnya.