Gubernur Gorontalo Tidak Terima Mensos Marahi Pendamping PKH
Gorontalo, Jurnal Jabar – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menilai sikap marah-marah Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, yang dilakukan sembari menunjuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menggunakan pena merupakan contoh yang tidak baik. Rusli mengatakan, aksi Risma tersebut memberikan tidak layak dilakukan seorang pejabat sekelas Menteri.
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, social lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” kata Rusli, dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo, Sabtu (2/10).
Rusli mengingatkan agar Risma dapat lebih menjaga sikapnya di depan umum.
“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi (Risma memarahi pendamping PKH),” sambungnya.
Lebih lanjut, Rusli juga meminta agar Presiden Joko Widodo mengecaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional. Terlebih, aksinya tersebut kadung viral dan telah membuat heboh warga Gorontalo.
“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bias lihat di YouTube, dimana-mana karena sudah rebut. Memperingati stafnya (Risma) karena seperti itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah singkat berdurasi 1 menit 18 detik memperlihatkan aksi Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini marah-marah ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo perihal distribusi bantuan sosial (Bansos).
Risma mengacungkan pena pada seorang pendamping Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) karena tak terima disebut mencoret data sehingga bantuan tidak tepat sasaran.
“Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!” kata Risma dalam video yang diunggah akun Twitter @numadayana.