Hentikan Ekspor CPO, Presiden RI: Siapkan Pengacara Kelas Internasional
Nasional – Presiden RI, Joko Widodo meminta industri sawit untuk bersiap-siap menghentikan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Penghentian ini agar komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk turunan bernilai tambah.
“Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Harus jadi kosmetik, harus jadi mentega, harus jadi biodiesel, dan turunan lainnya," kata Presiden RI dalam pengarahannya kepada peserta Program PPRA LXII dan PPSA XXIII 2021 Lembaga Ketahanan Nasional.
Walaupun berpotensi menerima gugatan hingga ke Organisasi Perdagangan Internasional (WTO), Indonesia harus bersiap menghadapi segala hambatan dalam proses hilirisasi sumber daya alam. Presiden RI meminta jajarannya menyiapkan pengacara-pengacara internasional apabila Indonesia digugat akibat menghentikan ekspor bahan mentah.
“Jadi siapkan lawyer yang kelas-kelas internasional. Inilah yang dalam proses semuanya kita siapkan. Semuanya kita integrasikan apa yang kita cita-citakan,” ujarnya
Selain CPO, Presiden RI juga tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan ekspor bauksit. Jokowi ingin bauksit hasil tambang Indonesia tak hanya diekspor sebagai barang mentah.
"Bauksit setop enggak bisa lagi ekspor mentahan, harus jadi alumunium. Ini memang ada tahapan-tahapannya dan transisinya, tapi kita harus berani saat nikel untuk mengatakan tidak," jelasnya.
Presiden RI akan terus mengupayakan hilirisasi dalam negeri dan tidak akan mundur untuk menghentikan ekspor bahan mentah.
“Barang-barang kita, mau jadikan pabrik di sini, hak kita dong. Ya kita hadapi. Jangan digugat kita mundur, tidak akan kesempatan itu datang lagi, peluang itu datang lagi. Ini kesempatan kita mengintegrasikan industri-industri kita di dalam negeri,” kata Presiden Jokowi.