Implementasi TIK di Ruang AWR, Seperti Apa?
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah dengan memaksimalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada kesempatan diskusi bersama World Bank dan Penyuluh Kostratani Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dari seluruh Indonesia di ruangan AWR (Agriculture War Room) Kementerian Pertanian, Selasa (20/9).
Pada kesempatan tersebut, Mentan Syahrul bersama tim World Bank dan jajaran eselon satu Kementan melakukan komunikasi pusat dengan daerah yaitu BPP dan penyuluh di lapangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memaparkan tentang implementasi TIK di ruang AWR Kementan berupa data pertanian, iklim serta update kondisi riil bersama para penyuluh pertanian di seluruh Indonesia dengan memaksimalkan teknologi melalui platform Zoom.
"Dalam ruangan ini, kami dapat memonitor apa saja yang terjadi di lapangan setiap BPP daerah secara real time," ujar Dedi.
Dedi mengatakan pentingnya mengikuti perkembangan zaman dalam meningkatkan dan memaksimalkan komunikasi pusat daerah. Di antaranya adalah memaksimalkan kegunaan ruangan AWR untuk menjadi pusat kendali dan pemantauan penanaman dan potensi pertanian pada seluruh wilayah Indonesia.
Pada kesempatan pertemuan tersebut juga dilakukan diskusi langsung dengan para penyuluh di seluruh Indonesia berupa laporan kondisi lapangan secara real time menggunakan media Zoom.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2019, Kostrani adalah gerakan pembaruan pembangunan pertanian nasional melalui sistem teknologi informasi.
Teknologi Informasi yang dimaksud berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data atau informasi secara real time menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Maka dari itu, diharapkan Kostratani dapat memaksimalkan TIK tersebut dalam rangka mempercepat pembangunan pertanian Indonesia.