Jelang Nataru, Kementan Pastikan Stok Pangan Aman
Jakarta, Jurnal Jabar - Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Risfaheri, memastikan pasokan pangan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 aman terkendali.
"Secara nasional stok pangan kita aman, kita terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang menyebabkan lonjakan harga yang tidak terkendali,” kata Risfaheri, dalam rilisnya ke wartawan, Selasa (30/11), dilansir dari laman alinea.id.
Risfaheni menjelaskan, Kementan juga telah mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan di momentum Nataru dengan memantau stok dan kenaikan harga pangan secara berkala. Ia memperkirakan produksi komoditas pangan akhir tahun tidak turun signifikan.
"Kami sudah masukan angka koreksi 4 persen dari potensi produksi GKG (gabah kering giling) bulan Oktober-Desember 2021 yang dilaporkan BPS untuk mengantisipasi kehilangan produksi akibat banjir dan OPT (organisme pengganggu tanaman)," jelasnya.
Menurut Risfaheri, perkiraan ini didasarkan pada ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa 11 komoditas yang dipantau pemerintah dalam kondisi surplus, sehingga masyarakat dapat menyambut akhir tahun dengan aman.
Komoditas beras pun dilaporkan mengalami surplus hingga 9,3 juta ton, dengan perhitungan perkiraan ketersediaan dari produksi dalam negeri 2021 ditambah carry over tahun sebelumnya mencapai 39 juta ton. Sementara perkiraan kebutuhan dalam negeri sebesar 29,6 juta ton.
"Neraca beras nasional sampai akhir Desember 2021 diperkirakan surplus 1,99 juta ton pada tahun berjalan, dan surplus 9,3 juta ton bila memperhitungkan carry over surplus tahun sebelumnya,” tutur Risfaheri.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Sarwo Edhy, Kementan terus berupaya menjaga kondisi pasokan pangan tetap aman dan terkendali jelang Nataru 2022.
"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita berharap, pandemi yang masih berlangsung ini menjadikan kita semakin kuat dan bertahan, terutama dengan menjaga ketersediaan pangan terutama di daerah-daerah yang masyarakatnya mayoritas merayakan Natal,” ujar Sarwo.