Kadinkes Jabar: Evaluasi Program Lama di 100 Hari Pertama
BANDUNG - Setelah resmi dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Kadinkes Jabar), Berli Hamdani diminta segera fokus dan tanggap untuk mengerjakan setumpuk pekerjaan rumah terkait kesehatan di Jabar.
Saat memberi keterangan kepada pers, Berli menyatakan bahwa persoalan utama yang menjadi fokusnya adalah kematian ibu, kurang gizi, penyakit menular (HIV, TBC, malaria), dan tidak menular (hipertensi, diabetes, obesitas, kanker).
Maka dari itu, Emil meminta Berli Hamdani untuk mengkaji sejumlah program pencegahan dan merancang anggarannya. Fokus Pemprov Jabar saat ini adalah program yang berkaitan dengan pencegahan atau preventif.
“Saya titip dengan (penduduk Jawa Barat) 48,7 juta banyak penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup, sehingga tadi saya titipkan tolong dikaji biaya pencegahan dan program-programnya mau kita galakkan,” amanah Emil kepada Berli.
Sementara itu, Berli menyatakan bahwa pihaknya akan lebih dulu melakukan evaluasi terhadap program-program Dinas Kesehatan Jabar selama 100 hari kerja dan membuat program berdasarkan evaluasi itu.
Fokus Berli juga untuk mengoptimalkan fungsi rumah sakit dan memastikan seluruh posisi pimpinan yang kosong di UPT Kesehatan Jabar terisi, terutama posisi direktur rumah sakit.
“Karena aturan yang baru mengharuskan direktur rumah sakit itu sebagai fungsional dengan tugas tambahannya itu sebagai direktur,” ujar Berli Hamdani.
Menurutnya, penunjukkan direktur rumah sakit akan dilakukan secepat mungkin karena dapat memengaruhi mutu dan kualitas layanan Rumah Sakit di Jawa Barat.
“Apalagi sekarang dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS), tentunya itu memberikan posisi yang strategis untuk rumah sakit memberikan layanan yang terbaik. Sehingga, akan menggambarkan kualitas dari pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” pungkas Berli. (Ant).