Kasus Varian Delta Masih Ditemukan di tengah Penyebaran Omicron
Jakarta, Jurnal Jabar - Kasus aktif Covid-19 masih terus mengalami lonjakan tajam dengan masuknya varian baru Omicron. Meski begitu, serangan varian Delta hingga saat ini juga masih ditemukan.
Plt. Direktur Survailans dan Kekarantinaan Kesehatan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Irene mengatakan, kasus varian Delta masih mendominasi di beberapa daerah Indonesia.
"Saat ini kita sudah Omicron, tapi kita masih menghadapi kasus varian Delta. Di Pulau Jawa ini sudah hampir dominan Omicron, di tempat lainnya Omicron meningkat dan Delta turun," kata Irene dalam acara Webinar KAGAMA Telekonseling 14 Isolasi Mandiri Pada Anak dan Dewasa, Minggu (20/2), dikutip dari alinea.id.
Irene menjelaskan, di tengah kasus Omicron yang masih tinggi dan belum bisa lepas dari varian Delta, maka penanganan harus dilakukan dengan hati-hati. Kebijakan yang diambil harus tepat agar tidak terjadi penyebaran selanjutnya.
"Jika melihat dari provinsi ke provinsi kita lihat untuk wilayah Jawa dan Bali ya seperti misalnya DKI Jakarta, Bali seperti itu sudah mulai menurun sudah melewati puncak," sambungnya.
Menurut Irene, kasus Omicron sudah mulai melaju dari segi kasus hariannya hingga melampaui Delta. Meski begitu, ia mengklaim perawatan pasien Omicron jauh lebih baik dari Delta.
"Jarang ke rumah sakit, jarang dirawat angka kematian kecil. Jadi walau kasus meningkat dan hampir melampaui Delta, tapi untuk rawat intensif dan angka kematian itu jauh lebih kecil," tutur Irene.
Lebih lanjut, Irene menyampaikan, Kemenkes berupaya meningkatkan deteksi dini penyebaran Covid-19. melakukan managemen klinis dengan baik, serta mendorong percepatan vaksinasi.
"Deteksi naikan testing dan tracing. Ini memang butuh penguatan level testing bisa dilaksanakan pemerintah di tracing ini selalu harapkan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya yang berkontak dengan yang positif," pungkasnya.