KH Ma'ruf: Jokowi Kalah, Masyarakat Pasundan Akan Malu

KH Ma'ruf: Jokowi Kalah, Masyarakat Pasundan Akan Malu Cawapres no 01, KH Ma'ruf A/Foto: Instagram khmarufamin.

Bandung-Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan bila dirinya yang maju sebagai bersama Jokowi kalah di Jawa Barat pada Pilpres 2019 mendatang maka masyarakat Pasundan akan malu. 

Hal itu disampaikan usai mendapat penghargaan sebagai Tokoh Masyarakat Sunda.

"Saya dan Pak Jokowi tidak menang, orang Pasundan malu. Bukan tidak mungkin, orang akan enggan memilih orang Sunda lagi sebagai pemimpin," tutur Kiai Ma'ruf Amin di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (19/01).

Kiai Ma'ruf menambahkan, penganugerahan ini sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Pasundan. Itu artinya, masyarakat Pasundan kini kembali mempunyai tokoh nasional.

"Ini juga bentuk penghormatan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) kepada masyarakat Pasundan. Karena memilih saya yang keturunan Pasundan menjadi calon wakil presiden," ujarnya.

Menurut Kiai Ma'ruf, masyarakat Sunda belum ada lagi tokohnya yang menjadi wakil presiden setelah Umar Wirahadikusumah pada 1983-1988.

"Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo menawari saya menjadi cawapres untuk mendampinginya, saya bersedia," ungkapnya.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, dirinya bersedia menjadi cawapres, karena Jokowi memiliki cita-cita besar membangun Indonesia.

"Pada periode pertama, itu pemetaan pondasi. Karena itu, Presiden Jokowi harus satu periode lagi, sehingga pembangunan Indonesia menjadi maksimal," ujarnya.

Pertimbangan kedua, saya berasal dari Jawa Barat, dari Sunda, sehingga ada lagi tokoh Sunda yang tampil sebagai cawapres.

"Ini penghargaan untuk masyarakat Sunda," tambahnya.

Pemberian penghargaan tersebut ditandai dengan pemberian kujang dan kain sorban dari Solihin GP kepada KH Ma'ruf Amin.

Setelah memberikan kujang dan memakaikan kain sorban kepada Kiai Ma'ruf, kedua tokoh senior ini berjabat tangan dan saling memberi hormat.