Klaim Bukan Antek Asing, Ini Bukti yang Disodorkan Jokowi
BANDUNG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dirinya bukan perpanjangan tangan pihak asing. Penegasan itu salah satunya dibuktikan upaya upaya pemerintah meraih kesepakatan divestasi 51 persen terhadap saham PT Freeport Indonesia.
Jokowi mengklaim, sebelumnya kepemilikan saham Indonesia atas PT Freeport hanya sembilan persen. "Freeport puluhan tahun dipegang Amerika. Selalu setiap perpanjangan, kita dapat cuma sembilan persen," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi dan Konsolidasi Tim Kampanye Daerah Jabar Pasangan Jokowi/Ma'ruf di Bandung, Sabtu (10/11).
"Kita minta mayoritas, tahun ini agreement 51 persen secara hukum, perjanjian, dan kesepakatan. Itu sangat sulit, mendapat tekanan dari mana-mana. Bukan hal mudah," ujarnya.
Diketahui, Jokowi juga sering disebut sebagai antek China dengan alasan kini terdapat 10 juta pekerja asal Negeri Tirai Bambu di Tanah Air. Akan tetapi, presiden ketujuh Republik Indonesia itu menegaskan, data tersebut bukanlah data pekerja, melainkan jumlah wisatawan asal China yang masuk ke Indonesia.
"Jadi, yang benar itu dari total 78.000 tenaga asing di Indonesia, 24.000 orang asal China. TKI kita di China bahkan 80.000 orang, di Hongkong 100.000, lainnya ratusan ribu orang," ucapnya.
"Kemudian di Uni Emirat Arab 80 persen pekerjanya pekerja asing, Arab Saudi 33 persen pekerja asing, Brunei 32 persen, Singapura 22 persen, dan di Indonesia satu persen juga enggak sampai," ungkapnya.
Jokowi lantas berpesan kepada para kader dari partai pengusung menuturkan segala keberhasilan pembangunan yang telah dicapai. "Yang simpel-simpel saja (bahasanya). Rakyat diterangkan yang simpel dan langsung mengena. Sampaikan semua keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan tangkal segala hoaks," tuturnya. (Ant)