Komentar Politisi Golkar Soal Pernyataan "Politik Genderuwo"
JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Tubagus Ece Hasan Syadzily mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal “Politik Genderuwo”. Menurut Ace, pernyataan yang dilontarkan oleh orang nomor satu di negeri ini bertujuan mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.
"Pak Jokowi mengingatkan semua pihak bahwa perbedaan sikap politik itu biasa dalam negara demokrasi. Jangan sampai, karena perbedaan pilihan politik membuat kita semua menjadi terpecah-belah," kata Ace di Jakata, Jumat (9/11).
Ace mengatakan, hal itu ketika diminta tanggapannya mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut "politik genderuwo".
Menurut Ace, sebagai bangsa Indonesia maka semua pihak harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini menjelaskan, pernyataan politik genderuwo adalah istilah simbolik yang ditunjukan kepada pihak-pihak yang selalu melontarkan pernyataan-pernyataan kebohongan, negatif, serta pandangan pesimistis tentang bangsa ini.
"Seakan-akan Indonesia menghadapi krisis ekonomi yang menakutkan dengan menyebut bahwa harga-harga di pasar mengalami kenaikan. Membuat masyarakat gelisah," katanya.
Padahal, kata dia, kalau mencermati situasi dan kondisinya Indonesia semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi nasional positif lebih dari lima persen.
"Nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini sudah menguat tajam sampai Rp14.600 per dolar AS. Angka inflasi juga rendah dan terkendali," katanya.
Menurut Ace, pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut bukan ditujukan kepada orang-perorang tapi kepada politisi secara umum yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan provokatif serta membangun pesimisme, kegelisahan, dan ketidakpastian. (Ant)