Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 132 Orang
Nasional, Jurnal Jabar – Polres Malang melaporkan adanya penambahan jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi 132 orang. Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis mengatakan, penambahan satu korban meninggal dunia bernama Gelen Prisella berusia 21 tahun usai menjalani perawatan di RSU Saiful Anwar Malang.
"Pada awal datang (Minggu, 2/10) pasien masuk dikategorikan luka sedang dan dirawat diruang Ranu Kumbolo RSSA. Kemudian dipindahkan ke ruang ICU pada hari ke-4 perawatan (5/10), pasien dinyatakan meninggal dunia pada Hari Selasa pukul 14.25 WIB," kata Kholis, Selasa (11/10).
Kholis menjelaskan, berdasarkan keterangan dr. Syaifulloh Ghani, Sp.OT Wadiryan RSSA, korban meninggal dunia di ICU terdiagnosa dengan Multiple Trauma Ekstra kranial, yaitu banyak trauma di luar kepala, Peritoneal Bleeding atau perdarahan dalam Perut, dan Sepsis (infeksi luas). Selain itu, almarhumah sudah sempat dilakukan CRRT atau cuci darah insidental.
Helen adalah mahasiswi di sebuah akademi kebidanan itu sebelumnya menjalani perawatan di RS Cakra Malang. Helen adalah salah satu pasien yang sempat dijenguk oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, hingga Minggu (9/10), Mabes Polri menyatakan jumlah korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan adalah 131 orang.
"Total korban 714 orang, terdiri dari jumlah korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 583 orang," jelas Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.
Sebagai informasi, tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah suporter Arema FC merangsek masuk lapangan sebagai bentuk protes kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Akibatnya, terjadi gesekan antara penonton dan aparat keamanan di lapangan hingga menyebabkan polisi menyemprotkan gas air mata ke tribun yang dipenuhi penonton.