KPAI Desak Kemendikbudristek Pertimbangkan Kembali PTM 100%
Jakarta, Jurnal Jabar – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak Kemendikbudristek mempertimbangkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100%. Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan, berdasarkan pantauan di SDN Menteng 02 Jakarta, pihaknya masih menemukan adanya penumpukan karena para orang tua siswa terlambat menjemput anak-anaknya.
“Sekolah sudah berusaha maksimal, namun para orang tua yang terlambat menjemput menjadi kendala dalam menghindari penumpukan," kata Retno, Rabu (5/1).
Retno menjelaskan, KPAI juga mendesak Kemendikbudristek mempertimbangkan masuk sekolah 100% atau lima hari sekolah dengan enam jam pelajaran per hari.
Padahal, Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 di Jawa-Bali, menyatakan DKI Jakarta masuk PPKM Level 2. Bahkan, kasus varian Covid-19 Omicron juga terbanyak berada di wilayah DKI Jakarta.
Menurut Retno, saat berkeliling dari satu kelas ke kelas lainnya, KPAI juga menemukan para peserta didik sulit jaga jarak. Ukuran ruang kelas yang kecil dengan peserta didik antara 32-40 orang membuat jaga jarak yang ideal antara satu siswa dengan siswa lainnya sulit dilakukan.
Padahal, durasi jam belajar ditambah, dari semula hanya empat jam per hari menjadi enam jam per hari.
“Itu berarti, puluhan anak lebih lama berada di dalam ruangan bersama gurunya dalam jumlah cukup banyak,” tutur Retno.