Lampaui Target 50%, PTAR Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 170 Orang
Tapanuli Selatan, Jurnaljabar - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe menggelar Pemeriksaan dan Operasi Katarak Gratis untuk 170 pasien di Tapanuli Selatan atau 50% lebih dari prediksi awal, Kamis (15/9). Operasi ini dilaksanakan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Batangtoru, Tapanuli Selatan,dan tiga kali di Medan sepanjang September hingga November 2022.
Direktur & CEO PTAR, Noviandri Hakim mengatakan, Operasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang menderita kebutaan akibat katarak sehingga tidak dapat berdaya secara mandiri, bahkan kehilangan harapan hidup.
“Kami menyadari bahwa katarak tidak sekadar gangguan penglihatan, melainkan juga kendala untuk dapat produktif, berdaya secara mandiri, dan meningkatkan harapan hidup. Karena itu, setiap tahun sejak 2011 kami menggelar operasi katarak secara aman dan gratis,” katanya dikutip dari rilis yang diterima Jurnaljabar.id.
Noviandri berharap operasi katarak yang diselenggarakan PTAR dapat berkontribusi dalammenekan prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia, khususnya Sumatra Utara.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan menyebarkan informasi operasi katarak gratis ini kepada kerabat atau keluarga karena masih ada putaran kedua dan ketiga.
“Katarak bisa disembuhkan hanya dengan operasi. Mari kita gunakan kesempatan baik ini untuk memulihkan penglihatan keluarga dan kerabat kita, agar mereka berdaya dan produktif kembali.Selain kucuran dana, sejak masa sosialisasi, pemeriksaan mata hingga operasi, tambang emas martabe juga mengerahkan puluhan staf menjadi relawan aktif yang mendukung para pasien agar lebih siap menjalani operasi,” ujarnya.
Berdasarkan hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RABB) tahun 2014 2016, prevalensi kebutaan di Indonesia mencapai 3%, sementara prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia sebesar 1,9%. Di Sumatra Utara saja, sekitar 80% kebutaan di usia 50 tahun ke atas disebabkan katarak.
Dilansir dari data Kementerian Kesehatan, alasan biaya menjadi faktor utama penderita katarak di Sumaetra Utara belum menjalani operasi dan langkanya penyelenggaraan operasi katarak gratis bagi warga kurang mampu.