Mensos dan Gubernur Gorontalo Saling Memaafkan soal Pendamping PKH
Gorontalo, Jurnal Jabar – Menteri Sosial, Tri Rismaharini meminta maaf pada Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, usai memarahi salah satu warganya yang merupakan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Rusli mengonfirmasi bahwa Risma sudah mengirimkan permintaan maaf via WhatsApp. Selain itu, Rusli juga meminta maaf pada Risma jika ada kata yang kurang berkenan.
"Sebagai gubernur saya meminta maaf jika ada kalimat, sikap saya yang kurang berkenan pada Ibu Menteri untuk mohon dimaafkan," ujar Rusli dalam konferensi pers pada Senin (4/10).
Rusli menegaskan hal ini murni karena miskomunikasi dan tidak ada unsur politik. Ia memohon pada masyarakat untuk tidak memperpanjang permasalahan ini. Rusli mengaku hanya tidak ingin sikap Risma yang sering marah-marah itu terjadi di daerah lain.
"Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rusli Habibie meminta agar pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Fajar Sidik Napu juga memaafkan Risma. Rusli mengundang Fajar di kediaman pribadinya di Kelurahan Moodu Kota Gorontalo, Minggu (3/10).
Rusli juga menyemangati Fajar dan para pendamping PKH agar tetap tulus dan ikhlas bekerja mendampingi warga.
“Jadi Pak Fajar, mungkin ibu menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta, maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga. Ini hanya miskomunikasi antara kita,” pungkas Rusli.
Sebelumnya, Risma meluapkan emosi dengan memarahi pendamping PKH saat rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo perihal penyaluran bantuan sosial (Bansos). Bahkan ia mengancam akan menembak pendamping PKH tersebut.
“Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!” kata Risma dalam dalam video yang diunggah akun Twitter @numadayana.
Peristiwa tersebut langsung direspons Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie. Ia mengaku tidak terima Risma memarahi warganya dan menilai sikap Risma adalah contoh yang tidak baik.
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” tegas Rusli.