Pangdam III Siliwangi: Serangan 'Hoax' Bagian Dari Perang Siber
BANDUNG - Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Letjen TNI Tri Soewandono, mengatakan bahwa selain mengangkat senjata TNI juga harus bisa berperang melawan hoax, yang dapat memecah keutuhan bangsa.
Pada acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (5/10), ia mengatakan, di era digital ini TNI mesti mewaspadai perang asimetris yang tidak terlihat wujudnya.
Dia juga menekankan, pentingnya sinergi TNI dan Polri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terutama pada masa informasi tidak valid dan hoax bisa dengan mudah beredar seperti sekarang.
"Bukan hanya TNI-Polri, dengan masyarakat, tokoh masyarakat juga perlu bersinergi," kata Tri.
"Masyarakat juga perlu menyadari bahwa, jangan kita percaya dengan hoax. Kita tahu serangan hoax bagian dari pada perang siber," ia menambahkan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sependapat dengan Pangdam Siliwangi. Ia mengatakan bahwa masyarakat perlu menyaring informasi yang masuk ke mereka. Tujuannya agar tidak mudah terhasut informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat harus siap menghadapi perang baru yaitu perang informasi," katanya.
Acara peringatan Hari Ulang Tahun TNI juga dihadiri oleh Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat, prajurit TNI, serta aparat Polri. Dalam acara itu, mereka juga bernyanyi dan menari bersama. (Ant).