Pelecehan oleh Oknum ASN, Emil Minta Hukum Ditegakkan

Pelecehan oleh Oknum ASN, Emil Minta Hukum Ditegakkan Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil. (Foto: Pemprov Jabar)

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, jika terbukti benar kasus oknum aparatur sipil negara (ASN) Dinas Sosial Jawa Barat, SR (50 tahun), yang melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan yang menjadi peserta pelatihan keterampilan, maka itu telah mencoreng nama baik ASN.

"Saya pastikan kalau itu betul, mencoreng nama baik kita (ASN) sebagai pengayom masyarakat, apalagi kalau korbannya disabilitas, yakni yang harus diberi ekstra perhatian. Hukum harus kita tegakkan," tegas Gubernur Emil ketika dimintai tanggapannya soal kasus tersebut, di Gedung Sate Bandung, Rabu (19/6).

Menurut Emil, secara normatif jika ada seorang warga baik ASN atau non-ASN melakukan perbuatan melawan hukum maka harus diberi sanksi.

"Selama dia manusia, melakukan kejahatan kepada sesama manusia. Apa pun status judul jabatannya, harus dihukum. Ke ranah hukum sesuai jenis pelanggarannya, apalagi itu jika ASN Pemprov Jabar," jelas Emil.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyatakan prihatin dengan oknum ASN Dinas Sosial Jawa Barat, SR (50 tahun) yang melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan peserta pelatihan keterampilan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD).

"Sangat prihatin dan sangat menyayangkan ya adanya kasus oknum ASN di Dinsos Jabar yang melakukan perbuatan tidak senonoh," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.


Ilustrasi wanita yang trauma. (Image: Pixabay.com).

 

Ineu mengatakan harus ada sanksi tegas bagi oknum ASN di Dinsos Jawa Barat tersebut agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Kalau memang sudah terbukti bersalah melakukan hal tersebut, tentunya harus diberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan," kata dia.

Menurut dia, seharusnya seorang ASN yang bertugas di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat bisa menjadi contoh teladan, atau melayani masyarakat bukan malah berbuat hal-hal yang negatif.

Sebelumnya, SR, oknum ASN di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mengakui telah melecehkan seorang anak perempuan disabilitas.

SR diketahui diberikan tugas di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD) Dinas Sosial Jawa Barat, untuk memberikan pelatihan kepada penyandang disabilitas. (Ant).