Persiapan Melawan Denmark, Begini Arahan Pelatih Timnas
NANNING, CINA - Timnas Bulu Tangkis Tunggal Putra Indonesia sedang melakukan persiapan untuk bertanding melawan Denmark pada babak penentuan Grup 1B Piala Sudirman, Rabu (22/5) nanti.
Pelatih tunggal putra Timnas Bulu Tangkis Indonesia Hendry Saputra Ho, menekankan arahan kepada anak asuhannya, untuk menghindari membuang poin dari bola-bola mati ketika melawan Denmark nanti.
Setelah Indonesia menang 4-1 dari Inggris, ada pertandingan pembuka melawan Denmark untuk menentukan juara dan runner-up Grup 1B, dalam rangka lolos ke babak selanjutnya.
"Di situ kesempatan untuk tim saya. Optimisme saya harus tinggi," ungkap Hendry ketika ditemui di sela-sela latihan timnas bulu tangkis Indonesia di Guangxi Sports Center, Nanning, Cina.
Sektor tunggal putra menjadi salah satu harapan Indonesia untuk meraih poin ketika melawan Denmark nanti dengan membawa Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito.
Sejak meraih medali emas Asian Games 2018, Jonatan berkembang menjadi pemain yang lebih konsisten. Tahun ini dia menjadi semifinalis Indonesia Masters dan Malaysia Open, dan tiba di Nanning dengan percaya diri setelah menjuarai New Zealand Open.
"Jangan lebih gampang mati sendiri dan buang-buang poin," ujar Hendry.
Sementara Denmark juga memiliki pemain kuat seperti Viktor Axelsen, Anders Antonsen dan Rasmus Gemke di lini mereka.
Axelsen menjadi tumpuan Denmark, sementara Antonsen setelah menang atas Kento Momota pada final Indonesia Masters, menunjukkan bahwa dia mulai matang.
Sementara, Anthony berbekal finalis Singapore Open tahun ini, mengaku selalu siap jika dipilih oleh pelatih untuk menghadapi tunggal putra Denmark.
"Kalau saya pribadi, kalau saya diturunkan saya siap melawan siapa saja yang diturunkan Denmark," kata Anthony. "Axelsen dia bagus, enggak akan mudah," tambahnya.
Axelsen, juara India Open 2019 itu tercatat tiga kali menang dan satu kalah ketika melawan Jonatan Christie. Sedangkan dalam tiga kali pertemuan dengan Axelsen, Anthony telah menang dua kali dan kalah satu kali.
Sedangkan Antonsen kalah satu kali dari Anthony, namun menang satu kali melawan Jonatan.
Sementara itu, Pelatih Denmark Kenneth Jonassen, mengaku tak ingin terlalu membebani pemainnya dengan target tinggi pada Piala Sudirman, dengan menyatakan diri sebagai tim non unggulan.
"Saya khawatirnya itu menjadi bumerang. Saya tidak mau terjebak ke sana," kata Hendry. (Ant).