Pilpres 2019 Tegang, Pengamat: Cairkan dengan Lomba Makan Kerupuk

Pilpres 2019 Tegang, Pengamat: Cairkan dengan Lomba Makan Kerupuk Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria. (Foto: Ist)

JAKARTA - Situasi tegang menjelang Pemilihan Presiden 2019 saat ini berbahaya sehingga harus dikendurkan. Maraknya hoaks dan juga ujaran kebencian terutama di media sosial (medsos) tidak lepas dari situasi tegang tersebut. 

Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria mengatakan, terkini lahir hoaks tentang tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos ditemukan di Tanjung Priok, Jakarta.

"Ketegangan membuat orang, sebuah kelompok tidak maksimal berpikir, kurang santai dan tergesa-gesa," kata Hariqo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/1).

"Orang yang sedang tegang biasanya langsung menyebar konten yang dianggap merugikan lawan politik, tanpa mengecek kebenaran konten tersebut," ucapnya.

Untuk mengendurkan suasana, kata dia, perlu diperbanyak konten medsos yang lebih menyenangkan dan banyak humor. Bahkan, kalau perlu debat capres didesain lebih santai dengan moderator yang humoris.

Dia menyarankan, tim sukses kedua pasangan calon (paslon) presiden untuk membangun komunikasi positif karena 2019 akan banyak konten-konten tak bertuan. Pembuat konten tidak jelas yang isinya kadang menghasut dengan melempar isu sensitif. 

"Sebaiknya tim media kedua capres sering-sering berkoordinasi agar tidak menjadi korban adu domba. Kalau perlu buat grup WhatsApp bersama," tuturnya.

Bila perlu, kata dia, tim sukses kedua pasangan capres melakukan berbagai pertemuan darat dan menggelar kegiatan bersama yang menggembirakan dan jauh dari permusuhan. "Lomba standup comedy, menyanyi, makan kerupuk, panjat pinang antarpendukung capres," ungkapnya.