PMI Gelar Sosialisasi SOP Komunikasi Saat Bencana
BOGOR - Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar sosialisasi standar operasional prosedur (SOP) komunikasi, dalam masa tanggap darurat bencana atau krisis kesehatan.
"Tujuan sosialisasi mempersiapkan kapasitas Humas PMI untuk menyampaikan komunikasi saat masa kesiapsiagaan dan masa tanggap darurat bencana," kata Kabag Hubungan Media Biro Humas PMI Pusat, Anggun Permana Sidiq di Bogor, Jumat (20/12).
Menurutnya, sosialisasi SOP tersebut bertujuan untuk mengetahui tugas-tugas jajaran humas, mulai dari tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga pusat baik, saat satu jam pertama bencana terjadi, 24 jam pertama, 48 jam pertama, minggu pertama dan kedua.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempermudah tugas humas dalam memberikan dan membagikan informasi, baik untuk media massa maupun media sosial. Terkait kegiatan yang dilakukan personel PMI, pada masa tanggap darurat bencana.
Ia menjelaskan, setiap personel humas pun mulai dari satu jam pertama harus sudah bisa menyediakan foto, video, siaran pers, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk kebutuhan internal maupun media massa, sekaligus untuk menjembatani wartawan dengan juru bicara dari PMI, perihal pemberitaan.
Kemudian peran humas di PMI juga harus bisa memberikan akses masuk untuk media ke lokasi seperti bencana. "Dalam SOP ini juga dibahas bagaimana personel humas bisa membuat pointer-pointer yang dibutuhkan juru bicara," tambahnya.
Sementara, Kepala Biro Humas PMI Pusat, Aulia Arriani, mengatakan sosialisasi SOP ini sebagai acuan humas dalam melaksanakan tugasnya. Mulai dari kesiapsiagaan hingga masa tanggap darurat bencana.
Tidak hanya itu, SOP komunikasi ini juga sebagai panduan menangani jika ada pemberitaan negatif yang mengancam atau bisa merusak reputasi PMI. Baik itu yang muncul dari media massa, maupun opini negatif yang muncul di media sosial.
"Sosialisasi ini sangat penting untuk memudahkan peran personel humas, dalam menjalankan tugasnya di lapangan baik itu untuk kebutuhan internal PMI maupun media massa," tambahnya.
Kegiatan ini diikuti sedikitnya 15 orang yang berasal dari PMI Pusat, PMI Banten, PMI Jawa Barat, RS PMI Bogor dan UDDP. (Ant).