Presiden Jokowi: Almarhum BJ Habibie Suri Teladan Bagi Bangsa
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman bagi Presiden Ke-3 RI Baharudin Jusuf Habibie, pada Kamis (12/9) sekira dimulai pukul 14.00 WIB.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah tiba di tempat upacara, bersama Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, mantan wakil presiden juga menghadiri acara yakni Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan Boediono.
Pada acara itu, Presiden Jokowi mengenakan jas hitam berkemeja putih lengkap dengan dasi merah dan peci hitam.
Penanduan peti jenazah yang diselimuti bendera merah putih juga diiringi oleh pasukan TNI.
Ibu Negara Iriana Widodo tiba bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika menghadiri upacara itu.
Sejumlah pejabat juga telah hadir pada acara itu, antara lain Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Iganasius Jonan, Wamen ESDM Archandra Tahar, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pemulasaraan jenazah BJ Habibie bertempat di sebelah makam mendiang istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121.
Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengusung peti jenazah almarhum Presiden Ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, menuju ke liang lahat saat tiba dalam upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). (Foto&keterangan: Antara Foto).
Almarhum BJ Habibie Negarawan dan Ilmuwan Sejati
Presiden Jokowi dalam kata sambutannya menyampaikan, bahwa almarhum Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie adalah seorang negarawan serta ilmuwan sejati.
"Beliau adalah seorang negarawan sejati, seorang inspirator, seorang ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya, ilmu pengetahuan, iman, dan takwa harus bersatu," kata Jokowi membuka sambutannya.
Jokowi juga menyampaikan, bahwa Habibie adalah suri teladan bagi bangsa, sehingga Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.
"Kita di sini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada beliau, sebagai bentuk penghormatan negara dan pemerintah atas jasa dan darma bakti, serta pengabdian almarhum kepada bangsa serta pada ilmu pengetahuan semasa hidupnya," kata Jokowi.
Jokowi menilai bahwa Habibie sejak muda sudah menjadi tokoh yang visioner, dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga memikirkan Bangsa Indonesia.
Menurut Jokowi, almarhum Habibie tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi pada saat ini, tetapi beberapa tahun yang akan datang.
"Namun almarhum sudah bekerja dan berpikir untuk Indonesia 50 tahun bahkan 100 tahun ke depan, untuk Indonesia bisa lepas landas menjadi Indonesia maju," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dari visi-visi Habibie telah lahir industri-industri strategis Indonesia, termasuk industri pesawat terbang. Salah satu hasilnya adalah pesawat Gatot Kaca yang mengudara pada saat ulang tahun kemerdekaan ke-50 RI.
"Itu adalah sebuah peristiwa bersejarah yang tertanam di benak banyak masyarakat Indonesia, menginspirasi kita untuk percaya diri, menginspirasi anak-anak muda untuk bangkit dan belajar, menjadikan Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia," kata Jokowi. (Ant).