Revitalisasi Kalimalang, Perpaduan Budaya Bekasi dan Korsel
BEKASI - Proyek pembangunan area publik Sungai Kalimalang akan mengolaborasikan konsep kebudayaan Bekasi dengan Sungai Cheyonggyecheon, Korea Selatan (Kosel). Gagasan tersebut digagas langsung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arif Maulana mengatakan, meskipun ide pemprov, proyek revitalisasi Kalimalang tetap membuka ruang Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk memberikan masukan.
"Konsep utamanya ruang publik yang akan menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk berinteraksi dan santai," kata Arif di Bekasi, Rabu (17/10).
Arif menambahkan, bentuk sinergitas perencanaan antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi meliputi konsep peradaban sungai di Bekasi dengan tata ruang Sungai Cheyonggyecheon di Seoul.
"Hasil kajian Pemprov Jabar akan dibuatkan suatu rujukan dari Korea Selatan dan ide kreatif Kota Bekasi terkait peradaban sungai yang menjadi cikal bakal Kota Bekasi menjadi seperti sekarang," katanya.
Konsep peradaban sungai di Bekasi sangat memungkinkan untuk kembali direalisasikan. Proyek yang kemungkinan bakal menghabiskan anggaran senilai Rp50 miliar tersebut, Sungai Kalimalang sangat memungkinkan dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
"Konsep transportasi sungai ini kemungkinan bisa dipakai di area publik Kalimalang," ucapnya.
Pemprov Jabar akan mengadopsi taman berundak di sekitar bantaran Kalimalang sebagai area publik untuk berinteraksi. Arif menerangkan, konsep tersebut merupakan gagasan Pemkot Bekasi yang dituangkan ke dalam detail engineering design (DSD) revitalisasi Kalimalang. Selain taman, juga disiapkan area pejalan kaki yang berkelok menyisiri bantaran sungai.
Proyek tersebut rencananya akan digarap Pemprov Jabar di sekitar area Kalimalang persis di samping Mega Bekasi Hypermal. Lokasi tersebut dipilih karena situasi kekinian yang ramai dikunjungi masyarakat.
Selain itu, infrastruktur sekitar Kalimalang juga telah siap seperti keberadaan sitepile dan area bantaran yang luas. Rencananya juga akan dibuat jembatan penghubung antara Jalan M Hasibuan dengan Mega Bekasi Hypermal untuk konektivitas pejalan kaki.
Proyek tersebut rencananya mulai bergulir pada periode Oktober-Desember 2018. Harapannya awal 2019 sudah dapat digunakan masyarakat.
"Waktu pelaksanaan fisiknya belum ditentukan, yang pasti di atas tiga bulan. Proyek ini sifatnya membangun sesuatu yang unik dan ada kreasinya seni di dalamnya," ujarnyanya. (Ant)