Tim Psikolog Siap Bantu Pulihkan Trauma Warga Garut
GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, siap menerjunkan tim psikolog untuk membantu memulihkan kondisi trauma para warga Garut, yang pulang kampung setelah dua pekan mengungsi. Sebab terjadi kerusuhan di Wamena, Papua.
"Kami ada khusus menangani hal tersebut dari Dinas Sosial kerja sama dengan dinas yang lain," kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Kamis (10/10).
Ia menuturkan, Pemkab Garut telah menjemput 18 warga Garut dari Bandung. Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) membantu pemulangan seluruh warga Jawa Barat dari Wamena, Papua ke Bandung.
Khusus warga dari Garut, kata Helmi, mendapatkan penjemputan dan pengawalan dari Bandung menuju Garut hingga sampai ke rumahnya masing-masing untuk kembali berkumpul dengan keluarga.
"Jadi kami melakukan penjemputan dari Provinsi Jabar," katanya.
Ia menyampaikan, seluruh warga Garut yang dipulangkan dari Wamena itu mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Hasilnya secara fisik mereka dalam keadaan sehat.
"18 orang yang diperiksa alhamdulillah secara fisik tidak apa-apa," kata Helmi.
Namun secara psikis, menurut Helmi, terlihat dari wajahnya tentu mengalami trauma akibat insiden yang terjadi di tempat perantauannya di Wamena, Papua. Sehingga perlu ada pemulihan agar tidak trauma.
"Dari psikis penampilan raut muka ada gambaran sedih, gembira, haru, tentu ini gembira mereka sudah sampai di sini, sedihnya mungkin kejadian di sana," kata Helmi.
Ia menambahkan, warga Garut yang merantau di Wamena, Papua, kebanyakan menjalani profesi sebagai pedagang, di antaranya usaha wallpaper (kertas pelapis dinding).
Pemkab Garut belum mengetahui secara pasti terkait jumlah warga Garut di sana. Namun akan terus melakukan pemantauan dan pendataan.
"Kami belum tahu jumlah keseluruhan warga Garut yang sekarang," imbuhnya. (Ant).