TKW Sukabumi yang Hilang 10 Tahun di Riyadh Akhirnya Pulang
SUKABUMI - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cigadog, Kabupaten Sukabumi, yang diketahui bernama Runiyah (37) hilang selama 10 tahun di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
"Saat ini buruh migran tersebut baru saja dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Caringin, Kecamatan Cisolok," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen di Sukabumi, Jumat (25/10).
Informasi yang dihimpun, Runiyah diberangkatkan ke Riyadh pada Juni 2009, melalui perusahaan jasa pemberangkatan TKI PT Bajri Putra Mandiri.
Wanita ini pun kemudian ditempatkan di Al-Khobah, namun pekerjaan yang diberikan kepada Runiyah tidak sesuai dengan kontrak awalnya, yakni mejadi penata rumah tangga.
Dilarang Gunakan Alat Komunikasi dan Tak Terima Gaji
Selama di rumah majikannya, buruh migran ini bukan menjadi penata rumah tangga, tetapi mengurus kebun dan kambing.
Selain itu, korban pun selama bekerja tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi. Sehingga selama 10 tahun tidak bisa menghubungi keluarganya di Sukabumi.
Selama itu pun keluarganya selalu mencari keberadaan Runiyah. Bahkan, sempat beranggapan buruh migran ini telah meninggal dunia. Tetapi, pihak keluarga tidak putus semangat dan melaporkan ke pihak SBMI untuk ikut mencari.
Akhirnya, upaya dan kerjasama SBMI Kabupaten Sukabumi dan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dibantu Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Riyadh, akhirnya Runiyah bisa ditemukan pada 28 Februari 2019.
"Setelah menjalani proses di KBRI, Runiyah akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya pada 23 Oktober 2019 dan saat ini sudah kembali berkumpul bersama keluarganya," tambahnya.
Jejen mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Kemenlu RI dan KBRI Riyadh yang telah membantu proses pencarian hingga pemulangan Runiyah.
Sementara, Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Agus Gia mengatakan, pihaknya tidak hanya membantu dalam melakukan pencarian dan koordinasi dengan instansi terkait.
Tetapi, mengupayakan agar hak pahlawan devisa ini seperti gajinya diberikan oleh majikannya. Sebab selama 10 tahun bekerja Runiyah tidak pernah diberikan haknya itu. (Ant).